Review Kelebihan dan Kekurangan Toyota STARLET KOTAK (STARKO) Seri EP70 dan EP71 tahun 86, 87, 88, 1989, 90
Toyota Starlet merupakan hatchback klasik Toyota yang masih banyak dicari. Ada banyak varian Starlet, tapi di Indonesia masyarakat lebih mengenal istilah Starlet Kotak (model lama) dan Starlet Kapsul (lebih baru) yang dibedakan berdasarkan desain lekukan bodi, seperti halnya pada Kijang dan Phanter.
 |
| Gambar Toyota Starlet Kotak Warna Putih |
Kilas Sejarah Toyota Starlet Kotak
Toyota Starlet diproduksi mulai tahun 1973 hingga tahun 1999. Toyota Starlet Kotak (Seri P70) diluncurkan di Indonesia sekitar tahun 1985 dan diproduksi sampai dengan tahun 89-an. Sebenarnya Starko merupakan generasi ke-3 starlet, tapi menjadi generasi pertama Toyota Starlet dengan penggerak roda depan (FWD) karena generasi sebelumnya berpenggerak belakang (RWD) yang jadi barang langka. Indonesia adalah negara pertama di luar Jepang yang memproduksi Starlet EP70 (Starlet Kotak/StarKo).
Ada beberapa varian Starlet Kotak yaitu Starlet EP70 dengan mesin bernomor seri 1E-C dengan konfigurasi 1000CC 4 silinder SOHC karburator, Starlet EP71 yang hadir pada 1986 atau setahun setelahnya dengan mesin bernomor seri 2E-C dengan konfigurasi 1300cc 4 silinder SOHC karburator. Mesin 2E juga dipakai di Toyota Corolla GL.
Spesifikasi Toyota Starlet Kotak (Starko)
Tipe : EP70 (1000cc)
- Mesin: 1E-C 999cc
- Bore X Stroke: 70.5 X 64.0 mm (1E)
- Konfigurasi: 3 klep per silinder atau 12 valve
- Tenaga : 55 Hp dan Torsi : 102 Nm
Tipe EP71 (1300cc)
- Mesin: 2E-C 1295cc
- Bore X Stroke: 73.0 X 77.4 mm (2E)
- Jumlah Valves : 3 klep per silinder atau 12 valve
- Tenaga : 65 Hp dan Torsi : 98 Nm
- Sistem Bahan Bakar: Karburator
- Transmisi: Manual 4 Speed
- Jarak antar roda: 2.300 mm
- Panjang: 3.700 mm
- Lebar: 1.590 mm
- Tinggi:1.380 mm
Toyota Starlet Kotak EP70 dan EP71 dijual dalam 2 varian populer, yaitu XL dan SE yang membedakan kapasitas mesin dan fitur-fiturnya. Varian XL merupakan varian yang terendah, dibekali mesin 1E dengan kapasitas 1.000cc dengan ciri tanpa tachometer atau penunjuk RPM di dashboard. Tapi ada juga tipe XL dengan 1.300cc tanpa tachometer. Selanjutnya dikeluarkan Toyota Starlet EP70 SE yang ditenagai mesin 2E 1.300cc + tachometer.
Pernah juga keluar Toyota Starlet Lisse yang ditujukan untuk pengemudi wanita dengan ciri warna body merah merona, mesin 1E + adanya laci penyimpanan di bawah jok penumpang belakang. Ada juga varian langka Toyota Starlet Si Limited dengan ciri khas warna body 2 tone black-silver.
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Starlet Kotak
Kekurangan Starlet Lama di antaranya:
- Minim fitur elektronik (tanpa power window, central lock, dll)
- Setir belum menggunakan power steering
- Ruang kabin agak sempit
- Bagasi kecil
- Pengapian standarnya masih menggunakan platina
- Untuk varian tanpa tachometer, pakai feeling saja. hehehe...
Kelebihan Starko di antaranya:
- Teknologi sederhana, perawatan mudah
- Harga sparepart relatif murah
- Ketersediaan sparepart masih banyak sehingga mudah atau tidak terlalu sulit didapatkan
- Tenaga oke, mesin bandel, bisa diandalkan
- Lumayan irit untuk mobil tua
- Desain/bentuk body klasik
- Body kecil, ground clearance tidak terlalu rendah, bisa leluasa keluar masuk gang kecil dan tidak menghabiskan banyak ruang untuk parkir
- Harga bekas cenderung stabil
Starlet Kotak masih menjadi salah satu pilihan menarik di antara hatchback lawas populer yang beredar di Indonesia, seperti Honda Civic Hatchback, Daihatsu Charade, dan Suzuki Forsa. Harga bekas Starlet Kotak ini sekitar belasan-30an juta tergantung tahun dan kondisi, bahkan bisa lebih kalau kondisi original istimewa. Harganya masih diposisikan relatif sedikit lebih tinggi dibanding kompetitor walupun secara fitur tidak lebih banyak yang ditawarkan. Pajak tahunan Starlet juga murah, yang kapsul tahun muda 1998 saja hanya sekitar Rp 700.000 hingga Rp 800.000-an. Yang lebih tua lebih murah lagi.
Komentar
Posting Komentar